Bahan Alkitab: Exodus 17:1-7

Tanggal: 25/10/2020

Ringkasan:

Minggu lalu teacher cerita tentang bangsa Israel yang bersungut-sungut/complain waktu mereka di padang gurun Sin. Mereka lihat sekitar mereka tidak ada makanan dan mereka marah kepada Musa “Mengapa engkau membawa kami keluar dari Mesir sampai ke padang gurun ini supaya kami mati kelaparan? Dulu kami di mesir tidak pernah kekurangan daging”. Bangsa Israel berdosa terhadap Tuhan, karena mereka seharusnya bisa berdoa kepada Tuhan di dalam kesulitan, tapi mereka malah menuduh Tuhan ingin membunuh mereka.
Memang di Mesir dulu Firaun menyediakan banyak makanan, daging dan roti. Tapi mereka lupa mereka dulunya adalah budak Firaun. Mereka diberi makan supaya mereka bisa lebih kuat dan bekerja lebih keras lagi untuk Firaun. Ini menyebabkan mereka tidak bisa beribadah kepada Tuhan. Jadi, mereka mendapatkan makanan jasmani, tapi tidak mendapatkan makanan rohani. Makanan rohani itu apa? Firman Tuhan.
Maka Tuhan menyelamatkan bangsa Israel keluar dari Mesir, supaya mereka tidak lagi menjadi budak. Supaya bangsa Israel bisa beribadah kepada Tuhan, mereka bisa dikenyangkan dengan makanan rohani. Jadi complain bangsa Israel itu salah, Tuhan bukan membawa mereka keluar untuk kelaparan, tapi justru supaya mereka kenyang.
Meskipun Israel begitu jahat, Tuhan tidak berubah kasih setiaNya. Ia memberikan makanan kepada bangsa Israel. Tuhan menurunkan roti dari Surga menjadi makanan bagi bangsa Israel. Dan waktu Tuhan memberikan makanan, Tuhan juga memberikan aturan bagaimana mereka harus mengambil roti itu.
Bangsa Israel harus mengumpulkan roti itu setiap hari di pagi hari, tidak boleh malas karena kalau sudah siang manna itu akan meleleh. Mereka hanya boleh ambil secukupnya untuk hari itu saja dan tidak boleh disimpan sampai besok.Tapi khusus hari keenam, mereka harus ambil dua kali lebih banyak, karena hari ketujuh itu adalah hari Sabat, hari perhentian. Jadi umat Israel tidak perlu keluar untuk mengumpulkan roti di hari Sabat. Menarik ya anak-anak, Tuhan kasi peraturan bagaimana Israel itu harus mengumpulkan makanan mereka. Ini supaya bangsa Israel diuji apakah mereka mau taat pada perintah Tuhan ketika Tuhan sudah memelihara mereka.
Hari ini teacher akan lanjut bercerita bagaimana Tuhan bukan hanya memberikan makanan kepada bangsa Israel, tapi juga memberikan air minum untuk mereka.
Pagi ini sebelum anak-anak ikut Sunday School, sebagian besar anak-anak pasti breakfast. Ada yang makan roti, snack, nasi, dan lain-lain. Setelah kita makan, kita pasti rasa haus dan kita akan cari air untuk minum. Kalau cuaca lagi panas, kita juga akan cepat haus dan sering minum air. Air sangat penting untuk tubuh kita, setiap orang pasti butuh minum.
Kita yang tinggal di Singapore sangat mudah untuk mendapatkan air. Ada yang tinggal putar keran air, ada yang buka kulkas langsung dapat air dingin, kita juga bisa beli di supermarket. Tapi ada tempat-tempat tertentu dimana kita akan sangat sulit untuk mencari air. Ada yang tahu itu dimana?
Di padang gurun. Itu tempat yang sangat kering, tidak ada hujan, sangat sulit untuk mencari air. Nah, anak-anak ingat bangsa Israel sedang di dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, perjalanan itu adalah perjalanan yang Panjang di padang gurun. Setelah peristiwa di padang gurun Sin dimana bangsa Israel marah karena tidak ada makanan, sekarang bangsa Israel melanjutkan perjalanan mereka dan sampai di Rafidim.
Disana mereka tidak mendapatkan air. Lalu mulailah mereka bertengkar lagi dengan Musa. Israel berkata “Musa, berikan kami air untuk kami minum”. Lalu Musa menjawab mereka: “Mengapa engkau bertengkar dengan aku, mengapa engkau mencobai Tuhan? Why do you quarrel with me? Why do you test the Lord?” Dulu di padang gurun Sin mereka bertengkar karena mereka tidak menemukan makanan. Mereka tidak melihat kepada Tuhan yang adalah roti hidup itu tetapi justru menuduh Tuhan mau membunuh mereka. Sekarang peristiwa yang sama terulang lagi. Mereka gagal melihat air hidup itu, hanya focus mencari air minum.
Bangsa Israel menjawab Musa: “Mengapa engkau membawa kami keluar dari Mesir? Apakah untuk membunuh kami, anak-anak kami, dan hewan ternak kami? Adakah Tuhan di tengah-tengah kami?
Bangsa Israel mencobai Tuhan dengan meragukan penyertaan Tuhan padahal penyertaan Tuhan mulai dari Mesir, di laut merah mereka menyeberang dengan mujizat Tuhan membelah laut merah itu menjadi dua, kehadiran Tuhan melalui tiang awan dan tiang api, lalu memberikan roti manna kepada bangsa Israel begitu jelas.
Bangsa Israel bertengkar dengan Musa. Di dalam Bahasa aslinya, bertengkar / quarrel itu kata aslinya adalah rib. Ini kata yang dipakai dalam konteks hukum, yang artinya mengadukan kasus ke pengadilan. Jadi bangsa Israel itu sebenarnya sedang menghakimi Musa, mereka menjadikan diri mereka sendiri menjadi hakim. Mereka mau melempari Musa dengan batu sampai mati kalau Musa tidak memberikan mereka air. Bagaimana Musa berespon?
Musa melihat kepada Tuhan. Musa ingat pemeliharaan Tuhan. Musa berdoa kepada Tuhan “Tuhan, apakah yang harus kulakukan kepada bangsa Israel? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu?”
Tuhan akan menyediakan air dengan cara yang sangat unik. Tuhan menjawab Musa: “Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah juga besertamu beberapa orang dari tua-tua Israel (elders). Bawalah juga di tanganmu tongkat yang pernah engkau pakai untuk memukul sungai Nil. Aku akan membawa engkau ke sebuah gunung batu. Dan Aku akan berdiri di depanmu di atas gunung batu itu. Haruslah kau pukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air agar bangsa Israel boleh minum.
Perhatikan Tuhan bilang Aku akan berdiri di depanmu Musa. Aku akan berdiri di atas gunung batu itu. Tuhan mengidentikan dirinya dengan gunung batu itu. Tuhan menempatkan diriNya sebagai orang yang dituduh, orang yang dihakimi. Tuhan tidak bersalah sama sekali, tapi Dia rela mengambil penghakiman itu.. Dan Tuhan bilang kepada Musa pukullah gunung batu itu dan akan keluar air dari situ. Anak-anak, ini mengingatkan kita bagaimana Yesus itu yang tidak bersalah yang dipaku di atas kayu salib menerima penghakiman atas dosa manusia. Yang bersalah kita, yang seharusnya dihukum kita, tapi Tuhan rela mengambil tempat kita supaya kita menerima air hidup itu.
Musa memukul gunung batu itu dengan tongkatnya, lalu dari dalam gunung batu itu keluar air yang sangat banyak, dan bangsa Israel minum dengan cukup. Tuhan menyatakan kesetiaannya kepada bangsa Israel.
Musa menamakan tempat itu Massah dan Meribah. Massah artinya mencobai Tuhan dengan mengatakan adakah Tuhan di tengah-tengah kami? Hati bangsa Israel sangat jahat, bukankah begitu jelas penyertaan Tuhan mulai dari Mesir, di laut merah mereka menyeberang dengan mujizat Tuhan membelah laut merah itu menjadi dua, kehadiran Tuhan melalui tiang awan dan tiang api, lalu memberikan roti manna kepada bangsa Israel.
Meribah tadi teacher sudah jelaskan artinya bertengkar atau mengadukan kasus ke pengadilan.
Hari ini kita belajar: kita jangan mencobai Tuhan, Tuhan tidak pernah bersalah. Tapi sebaliknya Tuhan selalu memelihara kita. Dia yang memelihara bangsa Israel beribu tahun yang lalu, juga tetap memelihara kita sampai hari ini. Tuhan menjadi gunung batu kita, menjadi perlindungan, menjadi sumber hidup kita.

Ayat Hafalan:

Exodus 14:13b
Fear not, stand firm, and you will see the salvation the Lord will bring you today

Guru:Yandi